SEMARANG – Penolakan penguburan jenazah pasien positif virus Corona mulai terjadi, seperti di Kabupaten Banyumas, pada Rabu (1/4/2020) dini hari. Hal itu membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bereaksi. Dia berharap agar penolakan jenazah tidak terjadi.
“Penolakan jenazah pasien positif Covid-19 mulai muncul di beberapa tempat. Tolong, tolong betul, saya meminta. Saya sudah tanya kepada beberapa pakar, kalau itu sudah meninggal, terus kemudian prosedur SOP-nya sudah bagus, semua sudah dibungkus itu tidak apa-apa,” kata Ganjar di Rumah Dinas (Puri Gedeh), Rabu (1/4/2020) siang.
Menurut dia, yang penting warga tidak harus melayat, dan mengikuti prosedur. Ganjar menyampaikan, dari penjelasan pakar kepadanya, jika jenazah sudah dikubur dan sudah selesai sesuai prosedur, maka virusnya akan ikut mati.
“Karena virusnya akan ikut mati juga di situ. Jangan ditolak,” harap Ganjar.
Ditambahkan, jika penolakan terjadi, maka masyarakat yang terstigmatisasi pada korban dan keluarganyanya, termasuk yang sudah meninggal. Sehingga meninggalkan perasaan yang menyakitkan. Selanjutnya, masyarakat yang sudah terstigmatisasi itu, akan ditolak di mana-mana.
“Kasihan dia, (padahal) dia butuh dukungan. Bukan musuh kita kok. Ingat, banyak yang sudah sembuh,” sambung mantan anggota DPR RI ini.
Oleh karena itu, Ganjar memohon kepada masyarakat yang  melakukan penolakan, agar mengikuti ketentuan pemerintah. Jangan pernah ada kasus penolakan jenazah Covid-19 lagi.
“Jagalah perasaan mereka, sakitnya seperti apa sih keluarganya, melihat mukanya tidak boleh, melihat mayatnya tidak boleh, orang tercintanya meninggal dan kemudian melayat tidak boleh. Itu sudah sakit, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Kita dukung ya,” pungkas gubernur. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)