MAGELANG – Berbicara di depan umum sebagai narasumber, mungkin hal yang biasa dilakukan para anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah. Tapi bagaimana jika mereka ditantang untuk sambutan mewakili ketua, di hadapan orang yang diwakilinya.

Hal itu yang dilakukan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, saat membuka acara Orientasi Anggota TP PKK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019, di The Oxalis Regency Hotel Magelang, Rabu (7/8/2019). Awalnya, Atikoh menceritakan pengalaman saat mengikuti Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK di Padang beberapa waktu lalu. Termasuk, saat Atikoh bersama timnya berhasil memenangkan Lomba Memasak Rendang.

Namun, di sela sambutan, ibu satu anak ini justru menantang peserta yang ikut orientasi untuk membacakan sambutan pada acara tersebut.

“Anggap saja saya tidak bisa hadir, dan bapak/ibu yang mewakili saya untuk memberikan sambutan. Ayo, selain wakil ketua sda sekretaris, siapa yang berani?” ujarnya.

Dengan semangat, Elly, anggota Pokja 4, mengangkat tangan. Dia pun menjadi peserta pertama yang membacakan sambutan tersebut. Jika biasanya wanita berhijab ini lancar membawakan sambutan, tapi ternyata tidak saat harus tampil di depan istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini. Beberapa kali Elly keliru membaca. Sontak, peserta yang lain pun terpingkal, melihat ekspresi Elly yang kesehariannya memang senang bercanda.

“Ternyata grogi juga mewakili Ibu Ketua tapi Ibu Ketua ada di depan,” ungkapnya sambil tertawa.

Tak hanya Elly yang tampil. Delapan anggota lainnya juga unjuk kebolehan dengan gayanya masing-masing. Ada yang masih sedikit grogi, tapi banyak pula yang sudah lancar.

Menurut Atikoh, kemampuan membacakan sambutan merupakan bagian dari kapasitas anggota. Mereka dituntut percaya diri jika suatu saat ditunjuk untuk menggantikan ketua atau wakil ketua pada suatu acara.

Ibu satu anak ini memberikan tips bagi anggotanya. Dalam membacakan sambutan, yang perlu diperhatikan adalah intonasi, suara, pemenggalan kata, penguasaan materi. Membacakan sambutan juga tidak perlu lama-lama, yakni sekitar lima sampai tujuh menit. Sebab sesudahnya, orang cenderung tidak memperhatikan, kecuali dia memiliki teknik orasi yang baik, seperti Gubernur Ganjar Pranowo.

Membaca, kata Atikoh, juga harus melihat apa ada kesalahan kata-kata atau isi. Apakah ada angka salah, perlu dilihat lagu. Pahami isi sehingga ketika membaca ada eye contact dengan audience, mengurang kebosanan audience.

“Tapi intinya saya bangga. Dari sembilan yang maju semuanya siap dan semuanya bagus,” terang Atikoh.

Ketua Panitia sekaligus Sekretaris TP PKK Jawa Tengah Emma Suratman menjelaskan, kegiatan orientasi yang digelar hingga Jumat (9/8/2019) mendatang, selain untuk penguatan kapasitas tapi juga memperkuat kebersamaan.

“Prestasi PKK di Jawa Tengah sudah bagus, tinggal memperkuat tinggi. Saling menguatkan, bekerja sama, bersinergi melaksanakan 10 program contoh PKK,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)